Keong

Ady Makhdi Musa

Benderaku Gagah: Kenangan Masa Sekolah

Published by Ady Makhdi Musa under on 6:27 AM

 

Benderaku Gagah: Kenangan Masa Sekolah

Pagi pertama di SD Slamet Riyadi masih teringat jelas di benakku. Bangunan sekolah peninggalan Belanda yang kokoh, dengan ruang kelas yang luas dan jendela besar berkisi, menjadi saksi bisu langkah awal ku menapaki dunia pendidikan.

Ibu mengantarku dengan penuh kasih sayang. Beliau bercerita bahwa saat itu, diam-diam dia mengamatiku dari balik jendela. Melihat mulutku yang selalu terbuka, ibuku bertanya dalam hati, "Mengapa anakku mulutnya selalu terbuka?". Dengan polosnya, aku menjawab, "Karena Ibu Guru berkata mulutnya harus dibuka saat membaca."

Menggambar Bendera dengan Semangat

Salah satu kenangan masa kecil yang tak terlupakan adalah saat aku diajarkan cara menggambar bendera di atas buku tulis baru. Dengan penuh semangat, aku menggambar satu bendera kecil di sudut halaman. Kemudian, Ibu Guru meminta kami untuk menggambar bendera lagi di sebelahnya sebanyak mungkin hingga memenuhi satu halaman.

Aku pun tak mau kalah. Bendera demi bendera kugambar dengan penuh semangat, hingga akhirnya aku kelelahan. Tapi tekadku tak surut. Aku menggambar satu bendera besar, bahkan sangat besar, yang memenuhi setengah halaman. Hore! Tugasku selesai!

Masa Sekolah yang Penuh Warna

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan berlalu. Aku tak ingat pernah duduk di kelas 2, yang teringat jelas adalah kenangan di kelas 3 bersama Pak Supratman, guru kelasku yang lucu dan suka bercerita tentang Kancil dan Kura-kura.

Naik kelas 4, bakatku mulai muncul. Suaraku yang besar dan nyaring membuatku ditugaskan untuk membaca Janji Murid dan Undang-Undang Murid. Aku menghafalnya dengan baik dan mengucapkannya dengan lantang di setiap upacara bendera hari Senin.

Prestasi dan Kejadian Istimewa

Di kelas 5, aku mengikuti lomba baca deklamasi dan berhasil meraih juara 1. Guruku, Bu Rezia Hanum, dengan sabar membimbingku dalam membaca deklamasi.

Ada satu kejadian istimewa di tahun ini. Aku dipercaya untuk menuliskan Janji Murid dan Undang-Undang Murid, karena sekolah tidak memiliki dokumentasi narasinya. Aku pun menuliskannya dengan penuh percaya diri, meskipun harus sedikit mengarang urutannya.

Kenangan Masa Sekolah yang Berharga

Kenangan masa sekolah di SD Slamet Riyadi bagaikan harta karun yang tak ternilai harganya. Semangat belajar, ketulusan guru, dan persahabatan dengan teman-teman menjadi bekal berharga dalam hidupku.


0 comments:

Post a Comment

 

Lipsum

Followers