Mengenal Sunnah #1
Published by Ady Makhdi Musa under on 6:44 AMSekitar awal tahun 2002-an — aku lupa persisnya kapan — ada satu momen sederhana yang ternyata menjadi titik balik dalam hidupku. Saat itu aku sedang menyetir mobil pertamaku, Daihatsu Feroza warna maroon, mobil yang kubeli dari hasil kerja keras bertahun-tahun.
Hari itu jalanan macet parah di kawasan Pasar Minggu. Mobil bergerak hanya beberapa meter lalu berhenti lagi. Panas, bising, dan bosan — semua bercampur jadi satu.
Sampai tiba-tiba, mataku tertuju pada sebuah stiker kecil di kaca belakang mobil di depanku.
Tulisan di situ sederhana saja:
> AM 756 R — Radio Rodja. Radio Sunnah.
Entah kenapa, ada rasa penasaran muncul begitu saja. Mungkin karena bosan, atau mungkin karena memang sudah waktunya hati ini digerakkan. Aku pun menekan tombol searching di radio mobil.
Tak lama, suara murottal yang merdu mengalun memenuhi kabin mobil. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an diselingi dengan terjemahan yang menenangkan, menjelaskan makna demi makna dengan lembut dan jelas.
Entah bagaimana, rasa gelisah karena macet perlahan sirna. Suasana hatiku berubah total. Dari yang semula jengkel dan lelah, menjadi tenang dan damai. Setiap kalimat terjemahan terasa menembus hati.
Tanpa terasa, perjalanan dari Pasar Minggu menuju kantor di bilangan Kuningan pun kulalui tanpa keluhan. Dan sejak hari itu... hidupku tak lagi sama.
Dari siaran radio sederhana di tengah kemacetan itulah, aku mulai mengenal apa itu Sunnah, dan perjalanan menuju cahaya itu pun dimulai.
0 comments:
Post a Comment